Jakarta, FORTUNE - Raksasa teknologi global, Amazon.com Inc., Google Alphabet Inc., dan Microsoft Corp., membuka kantor di Arab Saudi setelah menghadapi tekanan dari pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa akan berhenti memberikan kontrak kepada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kantor pusat regional di negara tersebut.
Melansir Fortune.com pada Selasa (9/1), ketiga perusahaan Amerika tersebut telah mendapatkan lampu hijau untuk mendirikan kantor pusat regional di Riyadh, menurut database pemerintah. Persetujuan tersebut diberikan tepat sebelum batas waktu 1 Januari yang ditetapkan oleh pemerintah Saudi.
Tak hanya ketiga raksasa teknologi ini, jelang akhir tahun hiruk pikuk sudah terlihat karena berbagai perizinan perusahaan-perusahaan besar. Beberapa perusahaan lain yang baru-baru ini mendapatkan lisensi serupa adalah Airbus SE, Oracle Corp., dan Pfizer Inc.
Langkah itu sebagai dampak dari kebijakan pemerintahh Arab Saudi tabf memberlakukan aturan baru untuk kontrak negara pada bulan Februari 2021, dengan tujuan membatasi 'kebocoran ekonomi’—istilah yang digunakan oleh pemerintah untuk belanja negara yang dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kehadiran substansial di negara tersebut.
Sebagai bagian dari agenda ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), pembatasan pengeluaran miliaran dolar yang dilakukan pemerintah dan warga Saudi yang meninggalkan negara setiap tahunnya menjadi fokus utama.
Pejabat pemerintah ingin menghentikan pemberian kontrak kepada perusahaan internasional yang hanya menerbangkan eksekutif ke dalam dan ke luar kerajaan.