Jakarta, FORTUNE - Amazon sedang menjajaki potensi investasi sekitar US$10 miliar atau setara Rp167,28 triliun di OpenAI dan perjanjian penggunaan chip kecerdasan buatan milik perusahaan.
Menurut sumber Reuters, pembicaraan antara kedua perusahaan tersebut sangat dinamis. Jika terealisasi, kesepakatan jni dapat meningkatkan valuasi perusahaan kecerdasan buatan tersebut menjadi US$500 miliar.
Kesepakatan potensial ini mencerminkan permintaan sektor AI yang terus melonjak akan daya komputasi, di tengah perlombaan perusahaan mengembangkan sistem yang makin menyaingi bahkan melampaui kecerdasan manusia.
Menurut laporan CNBC, Amazon telah menginvestasikan setidaknya US$8 miliar ke dalam pesaing OpenAI, Anthropic, tetapi raksasa e-commerce ini mungkin ingin memperluas eksposurnya ke pasar AI generatif yang sedang berkembang pesat.
Amazon Web Services (AWS) telah merancang chip AI-nya sendiri sejak 2015, dan perangkat keras tersebut telah menjadi sangat penting bagi perusahaan AI yang mencoba melatih model dan memenuhi permintaan komputasi yang terus meningkat.
AWS mengumumkan chip Inferentia-nya pada 2018, dan generasi terbaru chip Trainium-nya awal bulan ini. Perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, dan Oracle, telah menandatangani kesepakatan AI senilai beberapa miliar dolar dengan OpenAI tahun ini.
Sedangkan, OpenAI telah menandatangani kesepakatan senilai US$38 miliar untuk membeli layanan cloud dari Amazon pada bulan November.
Meski demikian, para investor mewaspadai adanya sinyal perlambatan permintaan untuk AI, sehingga pengeluaran besar-besaran tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang diantisipasi.
Pembicaraan antara Amazon dan OpenAI terjadi pada saat raksasa AI tersebut sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) yang dapat meningkatkan valuasi perusahaan hingga US$1 triliun, seperti yang dilaporkan Reuters pada bulan Oktober.
Pendekatan ini sekaligus menggarisbawahi kemampuan OpenAI untuk bermitra secara luas setelah meninggalkan akar nirlabanya dan menyelesaikan kesepakatannya dengan Microsoft, kata sumber tersebut.
Saat ini, Microsoft memegang 27 persen saham di OpenAI dan telah mengamankan hak eksklusif untuk menjual model OpenAI kepada pelanggan cloud.
The Information, yang pertama kali melaporkan penjajakan tersebut mengatakan, OpenAI berencana menggunakan chip Trainium milik Amazon, yang bersaing dengan chip Nvidia dan Google, dan menambahkan bahwa pendanaan Amazon dapat mengarah pada putaran penggalangan dana yang lebih luas dengan investor lain.
OpenAI juga berupaya menjual versi enterprise dari ChatGPT kepada Amazon, tetapi belum jelas apakah kesepakatan tersebut mencakup ketentuan untuk mengintegrasikan fitur ChatGPT seperti fitur belanja yang sedang dikembangkan Amazon untuk aplikasinya sendiri, menurut laporan tersebut.
