Jakarta, FORTUNE – PT Bukalapak.com Tbk optimistis kinerja positifnya akan berlanjut dengan ambisi mencetak untung, dan menyiapkan sejumlah strategi demi mendukung performa bisnis cemerlang.
Presiden Direktur Bukalapak, Teddy Oetomo, mengatakan perseroan saat ini berfokus membukukan laba dengan berupaya mendorong pertumbuhan pendapatan. Salah satu caranya adalah dengan melengkapi infrastruktur yang dibutuhkan untuk bisnis inti.
“Kami melakukan partnership dengan mereka yang merupakan expert. Ke depannya, perihal investasi secara umum, kas perusahaan yang kami sadari cukup besar harus dipergunakan secara efisien dan bijak sehingga dapat terus menunjang kebutuhan bisnis utama kami dan membawa ebitda yang disesuaikan ke arah yang positif,” kata Teddy dalam Public Expose Tahunan secara daring, Rabu (29/6).
Dalam laporan keuangan kuartal I-2022, Bukalapak menuai laba Rp14,55 triliun atau berbanding terbalik dari rugi Rp323,81 miliar pada periode sama tahun sebelumnnya (year-on-year). Sebagai perbandingan, tahun lalu rugi Bukalapak secara keseluruhan mencapai Rp1,67 triliun.
Keuntungan perusahaan itu bertopang pada laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp14,42 triliun, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk.
Tahun ini Bukalapak memiliki sederet target kinerja keuangan, di antaranya membidik pendapatan Rp2,7 triliun sampai Rp3,3 triliun. Pada Januari-Maret 2022, revenue Bukalapak Rp788 miliar, atau 28 persen dari target.
Meski demikian, laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (ebitda) Bukalapak tahun ini ditaksir masih minus Rp1,4 triliun. Pada kuartal I-2022, realisasi ebitda perseroan minus Rp372 miliar.