Bluesky awalnya adalah proyek yang dimulai oleh Jack Dorsey, salah satu pendiri Twitter, pada akhir tahun 2019. Proyek ini bertujuan untuk membuat platform jejaring sosial yang terdesentralisasi dan tidak dikendalikan oleh satu entitas komersial.
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, Bluesky berupaya menghadirkan sistem yang lebih transparan dan demokratis. Ini berarti pengguna memiliki kontrol penuh atas data dan pengalaman mereka di platform tersebut. Ide ini muncul dari keinginan untuk menciptakan internet yang lebih terbuka dan tidak terpusat, mengingat kekhawatiran terhadap monopoli informasi oleh beberapa perusahaan besar.
Mengutip Techcrunch pada Selasa (11/6), Dorsey memperkenalkan proyek Bluesky pada tahun 2019 ketika dia masih menjadi CEO Twitter. Pada saat itu, dia mengatakan Twitter akan mendanai “tim independen kecil yang terdiri dari lima arsitek, insinyur, dan desainer open source,” yang bertugas membangun standar desentralisasi untuk media sosial, dengan tujuan awal agar Twitter sendiri yang akan mengadopsi standar ini.
Tapi itu terjadi sebelum Elon Musk membeli platform tersebut, sehingga pada akhir tahun 2022, Bluesky benar-benar bercerai dari Twitter. Dorsey bahkan menggunakan Bluesky untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Musk.