Perusahaan teknologi Nvidia (nvidianews.nvidia.com)
DeepSeek dilaporkan melalui proses pengembangan dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dominasi AI di Amerika.
Biaya perusahaan yang mungkin lebih rendah mengguncang pasar keuangan pada 27 Januari 2025, menyebabkan Nasdaq yang didominasi perusahaan teknologi anjlok lebih dari 3% dalam aksi jual besar-besaran yang melibatkan produsen chip dan pusat data di seluruh dunia.
Nvidia, perusahaan AS yang membuat chip canggih untuk menjalankan AI, tampaknya juga terdampak.
Nvidia kehilangan hampir 600 miliar dolar AS dalam nilai pasar pada Senin (27/1). Ini merupakan penurunan dalam satu hari terbesar untuk perusahaan mana pun dalam sejarah AS lantaran harga saham NVDA anjlok 17%.
Nvidia telah menjadi perusahaan paling berharga di dunia, jika diukur berdasarkan kapitalisasi pasar, tetapi turun ke posisi ketiga setelah Apple dan Microsoft pada Senin kemarin ketika nilai pasarnya menyusut menjadi 2,9 triliun dolar AS dari 3,5 triliun dolar AS, berdasarkan catatan Forbes.
Lonjakan popularitas DeepSeek mengindikasikan adanya tantangan terhadap posisi AS yang sempat dianggap sebagai pemimpin dalam industri AI.
Uniknya, berbeda dengan para pesaingnya, DeepSeek memanfaatkan chip canggih yang tidak diimpor dari AS. Hal ini memungkinkan pengembangan aplikasi AI dengan daya komputasi lebih rendah dan biaya yang lebih terjangkau.
Perubahan tersebut diprediksi akan dapat mengubah industri AI yang ada, sekaligus mengancam dominasi perusahaan-perusahaan AI asal AS.