Jakarta, FORTUNE – Kehadiran para whale dalam aset kripto kerap menjadi topik hangat baik ketika situasi pasar naik maupun turun. Pasalnya, whale seringkali ditengarai menjadi faktor pendorong kinerja pasar aset digital.
Istilah whale merujuk kepada sejumlah investor yang menggenggam Bitcoin ataupun aset kripto lain dalam jumlah signifikan. Ketika sederet investor ini melakukan aksi jual atau beli, mereka kemungkinan besar membuat heboh bahkan menganggu harga aset kripto di pasar, sebagaimana dikutip dari laman Pluang.
Dalam bahasa inggris, istilah whale ini sebenarnya memiliki arti paus. Mereka disebut demikian karena layaknya seekor paus yang bisa menciptakan ombak di laut hanya dengan mengibaskan ekornya saja. Sedangkan, ikan yang lebih kecil mau tak mau harus mengikuti ombak tersebut.
Jadi, whale merupakan sebutan untuk seseorang ataupun kelompok yang memegang aset kripto dalam jumlah besar, serta memiliki kemampuan untuk memengaruhi pergerakan pasar secara signifikan, demikian laman Coinvestasi. Volatilitas dan likuiditas di pasar aset kripto seringkali dipengaruhi oleh keputusan para whale.
Sebagai bukti, menurut BitInfoCharts, pada kuartal pertama 2021 hanya terdapat tiga dompet yang memiliki 7,18 persen dari semua Bitcoin yang beredar dengan nilai sekitar US$74 miliar. Sedangkan, 100 dompet teratas menguasai sekitar sepertiga dari semua pasokan Bitcoin dengan nilai US$342 miliar.