Jakarta, FORTUNE - Bisnis platform streaming video meningkat pesat selama pandemi Covid-19. Data Statista memperkirakan investasi tahunan untuk layanan streaming pada 2020 bisa mencapai US$61 miliar. Begitu pun untuk televisi berbayar yang mencapai US$173 miliar .
Banyaknya waktu yang dihabiskan orang untuk menonton film dan konten televisi, menyebabkan secara global, nilai pasar video streaming pada tahun lalu mencapai US$220 miliar—sebuah rekor baru di tengah tahun penuh transformasi.
Selain karena pandemi, pergeseran perilaku konsumsi media di kalangan masyarakat turut menyumbang kenaikan ini. Ditambah lagi dengan adanya merger media, pilihan pasar yang meluas, hingga diversifikasi produksi konten dan penayangannya.
Di Indonesia, salah satu raksasa media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek diketahui membeli saham di perusahaan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (RANS Entertainment). Konten tayangan perusahaan tersebut cukup terkenal dan memiliki basis audiens luas di saluran digital. Perusahaan juga turut mengembangkan platform over the top (OTT), Vidio.
Ketika perilaku konsumen sudah berubah, apakah layanan itu akan tetap relevan ke depannya? Lantas, bagaimana prospek pasar video streaming selanjutnya?