Jakarta, FORTUNE - PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) mengaku tetap optimis menggenjot penyaluran kredit miliknya hingga tumbuh kisaran 80 persen secara year on year (yoy) di 2022. Target tersebut dipasang di tengah kenaikan suku bunga acuan dan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Target tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung saat Public Expose secara virtual (14/9). Arief menyatakan, target tersebut sedikit menurun bila dibandingkan dengan target yang dicanangkan pada awal tahun lalu. Namun demikian pihaknya optimis masih dapat menumbuhkan bisnis.
“Sebetulnya di bulan Juni kemarin kita sudah membuat revisi terhadap rencana bisnis bank, tapi secara over all tidak terlalu banyak perubahan kita telah cermati atas keterjadinya kondisi tekanan inflasi,” kata Arief.
Meski demikian, pihaknya tetap yakin terhadap kondisi perekonomian dalam negeri. Bank dengan logo jingga ini juga yakin ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh positif di akhir 2022. Sebelumnya, hingga Kuartal II-2022 Bank Jago telah menyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago senilai Rp7,26 triliun. Nilai tersebut tumbuh 234 persen (yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,17 triliun.
