Jakarta, FORTUNE – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut akan memberikan pendampingan bagi perusahaan rintisan agar sanggup tumbuh secara berkelanjutan. Dukungan ini dilakukan menyusul tren sejumlah startup dalam negeri yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Pemerintah bersama dunia usaha memberikan pendampingan mulai dari yang kecil-kecil yakni generasi milenial Indonesia, dengan harapan startup digital dapat berkembang,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/6). Menurutnya, pemerintah hadir pula untuk menjaga perusahaan rintisan agar tidak rontok sebelum waktunya.
Terlebih, kata dia, Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak perusahaan rintisan, dengan jumlah 2.380. Itu membuat Indonesia menempati nomor enam negara dengan startup terbanyak di dunia. Ekosistem yang memudahkan investasi pun akan semakin didorong agar startup semakin tumbuh.
Gelombang PHK terjadi pada sejumlah perusahaan rintisan, seperti JD.ID, LinkAja, dan Zenius. Keputusan sejumlah perusahaan tersebut diambil untuk mempertahankan usaha di tengah pelbagai tantangan.
Jalan bagi perusahaan rintisan untuk tumbuh menjadi unicorn atau perusahaan dengan valuasi di atas US$1 miliar memang tak mudah, menurut Johnny. Bahkan, tak sedikit startup yang menjadi decacorn atau valuasi di atas US$10 miliar yang mesti melewati proses merger maupun akuisisi.
Namun, kata dia, peluang itu mesti ada karena ekonomi digital nasional memiliki valuasi US$315 miliar pada 2030.