TECH

Banyak Tantangan, Indeks Literasi Digital Naik Tipis jadi 3,56

Berdasar 4 pilar, yakni skill; ethics; safety; dan culture.

Banyak Tantangan, Indeks Literasi Digital Naik Tipis jadi 3,56Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. (Fortuneidn/Bayu)
01 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), mengungkapkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia pada 2022 masih berada pada kategori sedang, dengan indeks 3,54 dari skala 5. Jika dibandingkan 2021, indeks literasi digital dalam negeri pada tahun lalu naik tipis 0,05 persen. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, literasi digital di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari pemanfaatan teknologi digital yang belum maksimal, sikap negatif para netizen, sampai kasus-kasus kriminalitas yang terjadi akibat kurangnya kesadaran keamanan digital.

Oleh karena itu, Kemenkominfo akan mempertajam Gerakan Nasional Literasi Digital melalui indeks literasi digital yang sudah dilakukan selama 3 tahun terakhir. “Dengan gerakan ini, kami ingin memantau sejauh mana tingkat literasi digital di masyarakat,” katanya dalam peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022, di Jakarta, Rabu (1/2).

Semuel menyebutkan bahwa sejak pertama kali survei ini dilaksanakan, indeks literasi digital masyarakat Indonesia selalu mengalami peningkatan kendati cukup minim. Pada 2020, indeks literasi digital Indonesia mencpai 3,46, naik tipis menjadi 3,49 pada 2021, dan mengalami peningkatan 0,05 poin ke angka 3,54 pada 2022.

“Kita inginnya nanti bisa mencapai (indeks) 4. Memang tertatih, tapi harapannya bisa meningkat bahkan sampai 0,10 poin,” ujarnya.

Sekilas hasil survei

Talkshow dalam peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022, di Jakarta, Rabu (1/2).
Talkshow dalam peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022, di Jakarta, Rabu (1/2). (Fortuneidn/Bayu)

Semuel mengungkapkan survei ini juga menyoroti beberapa temuan, seperti munculnya Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah dengan literasi digital tertinggi, yakni mencapai skor 3,64 diikuti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Barat di urutan berikutnya.

Menurut Semuel, hasil ini membuktikan bahwa literasi digital daerah di Pulau Jawa dan di luar Jawa tidak terlalu timpang. “Jadi memang fasilitas (digital) tidak menjadi kunci (literasi digital),” katanya. “Untuk daerah yang masih mendapat indeks rendah, berarti upaya literasi digital dari kami harus lebih masif lagi.

Berdasarkan hasil survei, kenaikan dengan skor tertinggi dialami oleh Maluku Utara yang mencapai 0,36; sedangkan daerah dengan penurunan tertinggi berada di provinsi Bangka Belitung, dengan penurunan mencapai 0,36, sementara Gorontalo menurun 0,26 poin dan Sulawesi Barat 0,24 poin.

Survei Indeksi Literasi Digital 2022 ini dilakukan di 34 Provinsi yang mencakup 514 Kabupaten/Kota, dengan 10 ribu responden yang disurvei secara tatap muka berdasarkan metode multistage random sampling. Adapun Margin of Error survei yang dilakukan pada Agustus-September 2022 sekitar 0,98 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.

Empat pilar utama

Digital Skill
ilustrasi digital skill (unsplash.com/Carlos Muza)

Related Topics