TECH

Peretas Tiongkok Tembus Keamanan Siber Indonesia

Peretasan ini menembus keamanan siber 10 instansi.

Peretas Tiongkok Tembus Keamanan Siber IndonesiaHacker. (ShutterStock/Ozrimoz)
15 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Insikt Group, divisi penelitian ancaman dari lembaga analisis Recorded Future, melaporkan bahwa peretas Tiongkok telah menembus jaringan keamanan siber sepuluh kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia. Sasaran ini termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).

Melalui media The Record, Insikt Group menyampaikan bahwa penyusupan tersebut dilakukan oleh Mustang Panda, kelompok peretas Tiongkok yang dikenal sebagai mata-mata di dunia maya. Adapun target mereka berada di wilayah Asia Tenggara.

Peneliti Insikt pertama kali menemukan aksi ini pada April 2021 ketika mereka mendeteksi server pengendali perintah (command and control/C&C) Mustang Panda yang menggunakan malware PlugX, berkomunikasi dengan host dalam jaringan internal Pemerintah Indonesia.

Malware PlugX adalah aplikasi backdoor yang bisa mengambil alih komputer yang disusupinya secara penuh. Saat komputer atau server terinfeksi malware ini, pengirimnya dapat mengendalikan dan mengirim sejumlah perintah dari jarak jauh.

Menurut Insikt, aktivitas ilegal ini sudah terjadi setidaknya sejak Maret 2021. Adapun incaran Mustang Panda dan metode pembobolan yang dilakukan dinyatakan masih belum jelas.

Dugaan motivasi yang terkait inisiatif Belt and Road

Malware.
Malware.(ShutterStock/Suttipun)

Salah satu dugaan yang beredar terkait motivasi peretasan ini adalah inisiatif Belt and Road. Hal ini adalah sebuah inisiatif kebijakan luar negeri untuk berinvestasi di negara-negara tetangga dalam rangka membangun ikatan politik dan perjanjian dagang yang langgeng.

The Record menulis bahwa isu upaya mata-mata dunia maya ini muncul ketika Indonesia dan Tiongkok telah membangun kembali hubungan diplomatik erat setelah hampir berkonflik senjata karena sengketa wilayah laut. Saat ini, sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, Tiongkok telah bergabung dengan sejumlah provinsi di Indonesia dalam dua tahun terakhir untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan.

Sayangnya, beberapa negara memandang investasi Tiongkok ini sebagai sesuatu yang kurang baik. Negara-negara tersebut, bahkan menganggap investasi Tiongkok sebagai ‘Kuda Troya’ bagi perekonomian mereka.

BIN klaim situasinya aman

Hacker.
Hacker. (ShutterStock/takasu)

Related Topics