Jakarta, FORTUNE – Uber Technologies Inc., menyatakan takkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya meskipun perusahaan teknologi lain mengambil langkah efisiensi besar-besaran. Perusahaan penyedia jasa taksi online ini bahkan optimistis dengan performa bisnisnya yang kondisinya sedang bagus.
Dalam acara Economic Club of Chicago, Kamis (1/12) setempat, CEO Uber, Dara Khosrowshahi, mengatakan perusahaannya tidak mempertimbangkan opsi untuk memangkas pekerjaan. Pernyataan itu disampaikan saat menanggapi pertanyaan Bloomberg tentang kemungkinan rencana mengurangi jumlah pekerjanya.
"Tidak, kami berada dalam posisi bagus," katanya, seperti dikutip dari laman businesstime.com, Selasa (6/12).
Pesaing Uber, Lyft, bulan lalu dikabarkan memecat 13 persen karyawannya serta menghentikan bisnis kendaraan pihak pertama (first-party vehicle business).
Sementara, DoorDash, raksasa pengiriman makanan, sempat mengumumkan bakal memangkas 1.250 pekerjaan demi mengendalikan belanja perusahaan.
Menurut laman The Hill, sejumlah perusahaan teknologi yang berkantor di kawasan Silicon Valley, Amerika Serikat, tengah dalam tren perampingan karyawan, di antaranya Meta, Amazon, Twitter, dan Alphabet.