Jakarta, FORTUNE – Ketika teknologi internet sedang berada pada puncaknya, sejumlah perangkat lunak justru rentan tereksploitasi oleh para penjahat di dunia maya. Hal ini menjadi ancaman serius bagi organisasi-organisasi di seluruh dunia. Yang paling mengkhawatirkan, para penjahat dunia maya mengetahui dan berlatih tentang berbagai kelemahan sistem perangkat lunak di game online, seperti Minecraft.
Seperti dikutip AP News (11/12), Adam Meyers, Wakil Presiden Senior Intelijen di perusahaan keamanan siber Crowdstrike, mengatakan orang-orang berebut untuk memperbaiki sistem di perangkat lunak dengan melakukan patch. “Hal ini sekaligus menjadi kesempatan mereka untuk mengekspolitasi sistem tersebut”, katanya.
Adam mengatakan, sejak keberadaan bug diketahui 12 jam sebelumnya, kini sistem telah ‘dipersenjatai sepenuhnya’. Ini berarti, penjahat telah mengembangkan dan mendistribusikan alat untuk mengeksploitasi.