Jakarta, FORTUNE - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menanggapi kabar pungutan liar (pungli) atas penggunaan layanan Internet satelit Starlink di wilayah bencana Sumatra. Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyatakan seluruh layanan Starlink yang dikirim pemerintah ke wilayah bencana diberikan secara gratis.
“Ada juga pribadi-pribadi yang punya Starlink. Nah, kalau dia memungut biaya, itu di luar [kewenangan Komdigi],” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/12).
Sebelumnya, beredar kabar bahwa layanan internet Starlink yang seharusnya gratis untuk korban banjir, justru disewakan hingga Rp20.000 per jam.
Sebagai konteks, Komdigi bekerja sama dengan Starlink dalam menyediakan layanan gratis bagi pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember 2025, sebagai bentuk kepedulian atas banjir di wilayah Indonesia dan Sri Lanka.
“Kami juga bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk segera membangun terminal dan memulihkan konektivitas ke wilayah-wilayah terdampak paling parah di Sumatra, serta dengan pemerintah Sri Lanka untuk memberikan bantuan tambahan,” demikian pernyataan Starlink dalam laman resminya.
Nezar mengatakan beberapa unit Starlink yang sudah diberikan telah dimanfaatkan secara optimal di lapangan.
“Kami berterima kasih kepada Starlink untuk kebijakan itu, yang bisa membantu memenuhi konektivitas yang saat ini sangat dibutuhkan. Terutama jalur telekomunikasi di pos-pos kebantuan. Walaupun ada sedikit latensi, mungkin karena cuaca juga,” ujarnya.
Nezar menyatakan satelit Starlink ditempatkan di sejumlah lokasi di Aceh seperti Pidie Jaya, Bireuen, Tamiyang, Bener Meriah, dan Takengon.
“Itu gratis. Starlink yang diberikan oleh pemerintah yang di-drop di tempat-tempat posko itu semua gratis. Karena itu kebijakan dari Starlink selama satu bulan,” katanya.
Dalam laman resminya, Starlink menegaskan perusahaan akan menerapkan kredit layanan gratis baik ke akun pelanggan aktif yang telah ada, maupun untuk pelanggan yang saat ini ditangguhkan atau dijeda.
Sementara itu, bagi pelanggan baru di wilayah terdampak, perusahaan juga menyediakan layanan gratis, yang dapat diperoleh setelah pengguna membeli dan mengaktifkan layanan, lalu membuat tiket dukungan dengan menyebutkan “Dukungan Banjir Indonesia.”
