Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IMG_0057.jpeg
Konferensi pers Synology. Dok Fortune Indonesia

Intinya sih...

  • Biaya menjadi kendala utama bagi banyak bisnis dalam memperkuat keamanan data.

  • Kekurangan tenaga TI juga menjadi kendala kedua yang banyak dihadapi perusahaan.

  • Synology siap meluncurkan produk baru untuk menjawab kebutuhan pasar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Biaya masih menjadi tantangan utama bagi banyak bisnis dalam memperkuat keamanan data. Dalam riset Synology, terlihat bahwa keterbatasan anggaran menjadi hambatan terbesar bagi perusahaan mengadopsi sistem keamanan data yang lebih kuat.

“Biaya adalah masalah dan tantangan terbesar. Kebanyakan perusahaan memiliki keterbatasan anggaran,” ujar Regional Sales Head Synology, Thachawan Chinchanakarn, dalam konferensi pers, Rabu (15/10).

Kekurangan tenaga dalam bidang teknologi informasi (TI) menjadi kendala kedua yang dihadapi banyak perusahaan.

“Sebenarnya, tantangan yang mereka hadapi saat ini bisa diatasi. Mereka hanya belum menemukan solusi yang tepat,” kata Thachawan.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Synology mengumpulkan masukan dari pengguna dan memantau tren pasar sebelum merancang produk baru, demikian keterangan Country Manager Synology Indonesia, Clara Hsu, kepada Fortune Indonesia.

Setiap produk dirancang agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial pengguna.

“Kalau kita lihat, produk dan fitur yang Synology ciptakan memang dirancang menjawab tren dan masalah yang sedang dihadapi pasar saat ini,” katanya.

Salah satu isu yang menjadi perhatian utama adalah ransomware. Menurut Clara, saat ini perusahaan tidak cukup memikirkan sekadar pencadangan (backup) tradisional, tapi juga mesti menyoroti masalah perlindungan tambahan seperti integrasi dengan cloud.

Demi menjawab kebutuhan tersebut, Synology menyiapkan sejumlah produk baru yang akan diluncurkan tahun depan. Di antaranya PAS Series, solusi penyimpanan enterprise komprehensif yang dijadwalkan akan dirilis pada semester I-2026, serta GS Series yang juga akan meluncur pada periode sama. Tahun depan juga bakal menandai peluncuran Synology C2 Surveillance.

Perusahaan itu meyakini seluruh produk baru yang dimaksud akan mendapat respons positif dari pasar karena dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna, sekaligus menyesuaikan dengan kapasitas bisnis tiap perusahaan.

Saat ini, Synology menawarkan empat solusi utama dalam ekosistem produknya yakni penyimpanan data, produktivitas bisnis, perlindungan data, dan solusi video surveillance.

Dalam lima tahun terakhir, bisnis Synology tumbuh hingga 400 persen di Indonesia. Pengguna produknya terbagi dua, yakni sekitar 50 persen pemerintahan dan 50 persen swasta.

Sebagian besar penggunanya bermain pada industri layanan keuangan, manufaktur, hingga media dan hiburan.

Editorial Team