Jakarta, FORTUNE – Niat bursa aset kripto terbesar di dunia, Binance, untuk mengakuisisi perusahaan pemberi pinjaman, Voyager Digital, tampaknya takkan berjalan mulus. Pasalnya, otoritas setempat mengaku tengah menyelediki proses aksi korporasi tersebut.
Dalam penyelidikannya, Komite Penanaman Modal Asing Amerika Serikat (CFIUS) baru-baru ini menyatakan bahwa pertimbangannya “dapat memengaruhi kemampuan para pihak untuk menyelesaikan transaksi, waktu penyelesaian, atau persyaratan yang relevan".
Reuters melansir, Rabu (2/1), akuisisi tersebut dapat ditunda atau bahkan diblokir oleh otoritas dengan alasan “keamanan nasional AS”.
Sebelumnya, Binance.US, entitas afiliasi Binance, resmi terpilih sebagai perusahaan penawar tertinggi dan terbaik dalam pengajuan akuisisi terhadap Voyager Digital, perusahaan pemberi pinjaman aset kripto yang tengah berada di ambang kebangkrutan.
Dalam keterangannya, Voyager Digital menyatakan Binance.US telah sepakat untuk membeli asetnya senilai US$1 miliar. Tawaran ini mewakili nilai pasar wajar dari portofolio aset kripto Voyager Digital, yang memiliki nilai pasar US$1 miliar, dan pertimbangan US$20 juta sebagai nilai tambahan.