Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Aplikasi pemesanan hotel kamar Oyo di google play store. Shutterstock/ECO LENS.

Jakarta, FORTUNE – Di tengah kondisi bisnis yang merugi, Oyo Hotels and Homes Pvt Ltd mengumumkan akan mengambil langkah efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawannya di India.

Perusahaan aggregator hotel tersebut, Sabtu (3/12), menyatakan pemangkasan pekerja menyasar karyawan pada departemen korporasi dan teknologi. Namun, perusahaan tidak memberikan perincian lebih lanjut perihal rencana efisiensi di masa mendatang. Sebelum mengambil keputusan PHK, Oyo Hotels tercatat mempekerjakan 3.700 karyawan.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa sebagian besar orang yang kami keluarkan mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan,” kata CEO Oyo Hotels, Ritesh Agarwal, seperti dilansir dari Reuters.

Efisiensi juga menyasar departemen teknologi, terutama tim yang mengembangkan pilot dan bukti konsep seperti Permainan Dalam Aplikasi (in-app game), kurasi konten sosial, dan konten yang difasilitasi pelindung. Pada saat sama, Oyo Hotels menyebut tim product dan engineering akan digabung untuk memungkinkan operasional bisnis yang lebih lancar.

Perusahaan ini secara keseluruhan menyatakan tengah melakukan perubahan luas dalam struktur organisasinya.  

Keuangan Oyo Hotels

Ilustrasi startup. Shutterstock/Indypendenz

Oyo Hotels melaporkan kerugian bersih US$40,9 juta atau lebih dari Rp629,78 miliar pada kuartal kedua tahun ini.

Perusahaan yang dibeking Softbank Group Corp ini pada Oktober 2021 sempat mengajukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Namun, penjualan sahamnya ditunda karena kondisi pasar.

Perusahaan beralasan pandemi berkepanjangan telah menghambat pertumbuhannya, serta memaksa perusahaan untuk memangkas ribuan pekerja.

Menurut Bloomberg, Oyo Hotels pada kuartal terakhir telah mengurangi biaya pemasaran, karyawan, dan administrasi. Usai menyesuaikan operasional bisnis di pasar yang sebelumnya dianggap penting seperti Amerika Serikat dan Cina, startup tersebut kini berfokus pada India, Malaysia, Eropa, dan Indonesia.

Kabar efisiensi Oyo Hotels ini muncul di tengah badai PHK startup di India, demikian Business-Standard. Unacademy, perusahaan rintisan bidang pendidikan, bulan lalu melepas 350 karyawannya. Lalu, Udaan, startup e-commerce, merumahkan 10 persen tenaga kerjanya. Ada pula aggregator makanan Zomato yang memangkas 3 persen karyawannya baru-baru ini.

Menurut data dari layoffs.fyi, sepanjang tahun ini 910 perusahaan secara global telah mengambil keputusan pemangkasan pekerja. Total jumlah karyawan yang terdampak PHK mencapai 143.507 orang.

Sejauh ini 307 perusahaan telah melakukan layoff dengan pekerja terdampak mencapai 64.296 orang, menurut data sama. Angka itu naik dari 35.199 pekerja yang terkena PHK pada kuartal ketiga tahun ini.

Editorial Team