Jakarta, FORTUNE - CEO Microsoft, Satya Nadella, mengakui kesalahan besar perusahaannya dalam bidang seluler.
Nadella menggantikan Steve Ballmer sebagai CEO pada 2014 dan mengakui bahwa penghapusan bisnis telepon Nokia pada tahun berikutnya adalah keputusan sulit.
Dia mengatakan keluarnya Microsoft dari bisnis telepon seluler sebenarnya bisa ditangani dengan lebih baik.
“Keputusan yang menurut saya dibicarakan banyak orang, dan menjadi keputusan tersulit ketika menjadi CEO adalah keluarnya kita dari apa yang saya sebut sebagai telepon seluler sebagaimana didefinisikan pada saat itu. Kalau dipikir-pikir lagi, saya pikir mungkin ada cara untuk mewujudkannya dengan menciptakan kembali kategori komputasi antara PC, tablet, dan ponsel,” kata Satya saat wawancara bersama Busines Insider yang dikutip dari laporan The Verge, Senin (30/10).
Microsoft telah mengonfirmasi bahwa Windows Phone sudah tidak ada, namun penutupan ini baru benar-benar terjadi enam bulan setelah pengumumannya.
Meskipun Microsoft meluncurkan ponsel Surface Duo dan Surface Duo 2 dengan sistem Android, masa depan perangkat tersebut tidak jelas karena tidak adanya pembaruan sistem secara berkala.
Bill Gates mengakui kesalahan terbesarnya adalah kekalahan Microsoft dari Android. Eric Schmidt, mantan CEO Google, juga mengakui bahwa fokus awal Google adalah mengalahkan Windows Mobile.