Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Bursa FTX. Shutterstock/Sergei Elagin.

Jakarta, FORTUNE – Mantan bos bursa aset kripto FTX, Sam-Bankman Fried, buka suara soal kasus kebangkrutan perusahaannya. Dia mengeklaim bakal menempuh sejumlah strategi, termasuk membuka bisnis baru aset kripto, untuk mengembalikan dana nasabah.

Sam Bankman-Fried belakangan disorot karena perusahaannya, FTX, mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat. Namun, di tengah isu pailit, pria berusia 30 itu mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO perusahaan.

FTX diperkirakan menjerumuskan lebih dari satu juta pengguna dan investor. Para pengguna FTX tidak dapat mengakses dananya karena dompet aset kripto yang terkunci. Kerugian ditaksir mencapai miliaran dolar AS.

Dalam wawancara dengan BBC, Sam Bankman-Fried menyebut dirinya berharap untuk bisa mengembalikan dana nasabah FTX.

"Saya akan berpikir tentang bagaimana kami dapat membantu dunia. Jika pengguna tidak mendapatkan banyak kembali, saya akan berpikir tentang apa yang dapat saya lakukan untuk mereka," katanya, Sabtu (10/12).

Ia membuka kemungkinan untuk memulai usaha baru agar mendapatkan uang demi menebus utangnya kepada para investor di platformnya. "Saya akan memberikan apa saja untuk dapat melakukan itu. Dan saya akan mencoba jika saya bisa,” tambahnya.

FTX resmi mengajukan status pailit pada Jumat (11/11). Bursa aset kripto itu dilaporkan memiliki total utang US$3,1 miliar.

FTX—yang sempat memiliki valuasi US$32 miliar—hancur dalam hitungan hari usai Binance, platform pertukaran aset kripto terbesar di dunia, menyatakan akan melikuidasi FTT, token besutan FTX, menurut CNBC International. Hal tersebut akhirnya mengakibatkan ganjalan likuiditas bagi FTX.

Dugaan penipuan

Ilustrasi perdagangan kripto yang melorot. Shutterstock/Insta_Photos

Menurut BBC, pengacara kebangkrutan menggambarkan skandal FTX sebagai "salah satu keruntuhan paling mendadak dan sulit dalam sejarah perusahaan Amerika Serikat”.

Mereka menuduh Bankman-Fried menjalankan perusahaan sebagai "kekuasaan pribadinya sendiri".

Sementara itu, Komite Perbankan Senat AS telah memanggil Sam Bankman-Fried untuk memberikan kesaksian perihal perusahaannya yang kandas. Dia sebelumnya menyatakan akan hadir pada sidang tersebut.

Di bagian atas daftar panjang soal perkara kebangkrutan, terdapat dugaan bahwa Alameda Research, perusahaan dana lindung nilai milik Bankman-Fried, menggunakan uang pelanggan FTX untuk membuat taruhan keuangan yang berisiko.

Kepada BBC, eks pekerja FTX juga menyatakan bahwa Sam Bankman-Fired pasti mengetahui bahwa Alameda Research menggunakan dana pelanggan FTX.

"Tidak, itu tidak benar," kata Mr Bankman-Fried, sambil mengakui bahwa sebagai CEO dia pada akhirnya bertanggung jawab atas kesalahan penanganan dana. 

Saat ditanya apakah dia curang atau tidak kompeten, dia lantas menjawab: "Saya tidak sengaja melakukan penipuan. Saya rasa saya tidak melakukan penipuan. Saya tidak ingin semua ini terjadi. Saya jelas tidak kompeten seperti yang saya kira."

Runtuhnya FTX—yang diakibatkan oleh ganjalan likuiditas—pada gilirannya menyebabkan harta Sam Bankman Fried tergerus. Bahkan, kekayaannya yang US$23 miliar lenyap dalam waktu hanya tiga pekan.Tahun lalu, dia memiliki harta US$26 miliar, Itu berarti Sam-Bankman Fried saat ini hanya memiliki sekitar US$3 miliar.

Namun, Bankman-Fried baru-baru ini mengaku khawatir dengan kondisi keuangannya. Bahkan, pria itu mengeklaim tabungannya di bank hanya tersisa kurang dari US$100.000.

Saat ditanya apakah dia siap jika ditangkap dan dijebloskan ke penjara, dia mengatakan: "Ada waktu di malam hari untuk merenung. Tetapi, ketika saya bangun di siang hari, saya mencoba dan fokus, menjadi seproduktif mungkin dan mengabaikan hal-hal yang berada di luar kendali saya."

Editorial Team