Jakarta, FORTUNE – Dampak dari inovasi teknologi chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT hingga kini masih jadi perbincangan hangat. Teknologi tersebut sejauh ini dipercaya dapat memudahkan manusia menyelesaikan pekerjaannya.
Namun, dalam dunia kerja, terdapat posisi yang takkan tergantikan oleh ChatGPT. Salah satunya, jabatan yang mengandalkan peran manajerial. Sebab, bagi seorang manajer di perusahaan, empati dan kepemimpinan merupakan aspek penting, demikian dikutip dari Fortune.com, Rabu (8/3).
Profesor komunikasi Universitas Maryville, Dustin York, menyatakan 100 persen bahwa ChatGPT tidak dapat berempati kepada manusia. Padahal, empati adalah salah satu sifat kepemimpinan yang paling penting bagi manajer. Sebab, manajer dengan sifat tersebut dapat dengan mudah membangun kepercayaan dan koneksi di antara anggota tim.