Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi chip Nvidia (pexels.com/Stas Knop)
ilustrasi chip Nvidia (pexels.com/Stas Knop)

Intinya sih...

  • Pemerintah Cina mendesak perusahaan lokal menghindari penggunaan Nvidia Chip H20.

  • Artikel yang diterbitkan melalui akun WeChat Yuyuan Tantian menyebut chip H20 tidak ramah lingkungan.

  • Juru bicara Nvidia membantah adanya 'pintu belakang' dalam chip mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Cina mendesak perusahaan-perusahaan setempat, khususnya yang terkait dengan pemerintah, untuk menghindari penggunaan Nvidia chip H20. Langkah tegas ini diambil karena Beijing menganggap chip tersebut sebagai risiko keamanan nasional yang serius. Menurut laporan Bloomberg, kebijakan ini berpotensi menghambat upaya Nvidia menopang kembali penjualannya di pasar Cina yang tengah merosot.

Kekhawatiran Cina tidak hanya terbatas pada isu keamanan. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Yuyuan Tantian, akun WeChat yang terafiliasi dengan media pemerintah CCTV, menyebutkan bahwa chip H20 juga dianggap tidak cukup canggih secara teknologi dan tidak ramah lingkungan.

“Ketika suatu jenis chip tidak ramah lingkungan, tidak canggih, atau tidak aman, sebagai konsumen, kita tentu memiliki pilihan untuk tidak membelinya,” demikian isi artikel tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/8). Artikel itu menambahkan bahwa chip semacam itu dapat memiliki fungsi lain, termasuk kemampuan akses atau kontrol jarak jauh.

Menanggapi tudingan tersebut, Nvidia membela keamanan produknya. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan kepada CNBC bahwa keamanan siber merupakan prioritas utama bagi perusahaan.

"NVIDIA tidak memiliki ‘pintu belakang’ dalam chip kami yang memungkinkan siapa pun mengakses atau mengendalikannya dari jarak jauh," ujar juru bicara tersebut, dikutip dari CNBC, Selasa (12/8).

Penolakan terhadap chip H20 ini semakin memanaskan ketegangan antara AS dan Cina terkait kontrol ekspor semikonduktor. Insiden ini terjadi bahkan setelah Nvidia melanjutkan kembali penjualan chip H20 ke Cina, yang oleh media pemerintah kini dibingkai sebagai produk inferior dan berbahaya dibandingkan chip Nvidia lainnya.

Situasi ini juga menyusul komentar dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin. Ia mengisyaratkan kemungkinan izin bagi Nvidia untuk menjual versi lebih rendah dari chip Blackwell canggihnya di Cina, meskipun ada kekhawatiran mendalam di Washington bahwa Beijing dapat memanfaatkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) AS untuk memperkuat militernya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Cina pada Selasa menyatakan pihaknya berharap AS akan mengambil tindakan praktis untuk menjaga stabilitas dan kelancaran operasi rantai pasokan chip global.

Editorial Team