Jakarta, FORTUNE – Coinbase, salah satu platform kripto terbesar di Amerika Serikat (AS), menyatakan telah memblokir 25 ribu dompet digital kripto yang terkait dengan orang atau entitas dari Rusia. Langkah tersebut seperti menjadi pembelaan bagi platform tersebut bahwa Rusia tak dapat menghindari sanksi ekonomi melalui kripto.
Dalam sebuah unggahan di blog, Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal, membeberkan bagaimana perusahaan tersebut mematuhi aturan baru di tengah invasi Rusia ke Ukraina, termasuk menggunakan “analitik blockchain canggih” untuk mengenali akun yang secara tak langsung berkaitan dengan pengguna yang telah diblokir.
Coinbase mengindikasikan puluhan ribu akun kripto yang diblokir tersebut “terkait dengan individu atau entitas Rusia yang diyakini terlibat dalam aktivitas terlarang”.
Namun, pemblokiran tersebut tak hanya berlangsung di tengah krisis Rusia-Ukraina. Pasalnya, ketika pemerintah AS menjatuhkan sanksi kepada warga Rusia pada 2020, Coinbase memblokir 1.200 akun yang diduga terkait dengan sanksi dimaksud.
“Sanksi memainkan peran penting dalam mempromosikan keamanan nasional dan mencegah agresi yang melanggar hukum, dan Coinbase sepenuhnya mendukung upaya ini,” kata Grewal, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (8/3).