Jakarta, FORTUNE - Era kecerdasan buatan (AI) yang serba cepat menuntut inovasi tanpa henti. Menjawab tantangan tersebut, Confluent, pemain pada ranah data streaming, baru saja merilis serangkaian fitur anyar dalam Confluent Cloud untuk Apache Flink. Langkah ini diyakini akan memangkas kerumitan bagi perusahaan yang tengah berlomba-lomba membangun aplikasi AI dengan kemampuan analisis data seketika.
“Membangun aplikasi AI real-time sudah lama menjadi terlalu rumit, membutuhkan banyak sekali alat bantu dan keahlian yang mendalam untuk memulainya,” kata Shaun Clowes, Chief Product Officer Confluent, dalam keterangannya, Senin (24/3).
Salah satu inovasinya adalah Flink Native Inference. Fitur ini memungkinkan model-model AI open source untuk dieksekusi langsung pada Confluent Cloud tanpa perlu repot mengelola infrastruktur tambahan. Alhasil, para pengembang dapat berkonsentrasi pada logika aplikasinya, bukan lagi berkutat dengan urusan teknis integrasi AI yang memakan waktu dan biaya.
Confluent juga memperkenalkan Flink Search. Fitur ini menawarkan solusi pencarian data yang lebih gesit dengan menggabungkan akses ke berbagai gudang data vektor populer seperti MongoDB, Elasticsearch, dan Pinecone. Dengan integrasi ini, perusahaan dapat memroses informasi lebih cepat dan menghindari inefisiensi akibat data yang tersebar dan terfragmentasi.
Bagi perusahaan yang belum memiliki tim data science mumpuni, Confluent menghadirkan fungsi built-in machine learning (ML). Fitur ini dirancang untuk menyederhanakan adopsi analitik berbasis AI. Tugas-tugas krusial seperti peramalan tren dan deteksi anomali kini dapat dijalankan langsung melalui Flink SQL. Ini membuka pintu bagi lebih banyak tim untuk memanfaatkan kekuatan AI dalam pengambilan keputusan yang didukung data.