Jakarta, FORTUNE – Xiaomi resmi memulai operasional pabrik barunya di Vietnam dan mengirimkan batch pertama produk pintar yang dibuat di fasilitas produksi tersebut. Raksasa elektronik dari Cina ini berupaya melakukan efisiensi rantai pasokan sekaligus meniti ambisi menguasai pasar Asia Tenggara.
Dikutip dari GSM Arena, Rabu (6/7), fasilitas produksi seluas 200 ribu meter persegi tersebut berlokasi di Vietnam bagian Utara. Xiaomi menggelontorkan dana US$80 juta atau lebih dari Rp1,2 triliun untuk mendirikan pabrik itu.
“Biaya pengiriman di pasar Asia Tenggara telah meningkat karena pandemi COVID-19 dan biaya logistik telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” kata juru bicara Xiaomi, seperti dikutip dari The Global Times. “Dan untuk mengatasi masalah ini, perusahaan telah bergabung dengan mitranya untuk menerapkan lokalisasi produksi.”
Xiaomi terutama memproduksi ponsel pintarnya di pusat manufaktur Cina dan India. Namun, karena pandemi telah menahan kemulusan gerak rantai pasokan, penjualannya pun terganggu. Xiaomi lalu berusaha melakukan diversifikasi dan penyebaran rantai pasokan.