Jakarta, FORTUNE – Binance belakangan mendapat sorotan kuat karena nilai token bawaannya, Binance Coin (BNB), turun tajam pada akhir tahun ini. Sejumlah sentimen ditengarai sebagai penyebabnya, mulai FTX sampai masalah BNB yang tidak terdaftar pada sejumlah bursa kripto.
Melansir CoinDesk, kecemasan terhadap BNB muncul ketika harganya turun 17 persen menjadi US$245 per akhir pekan lalu. Angka tersebut dianggap di bawah rata-rata kinerja indeks pasar aset digital yang cuma turun 5,7 persen. Sedangkan, kapitalisasi pasar BNB hanya US$40 miliar saat ini, atau turun dari US$116 miliar rekor pada tahun lalu.
Sentimen utamanya adalah ihwal Binance yang berisiko kehilangan kepercayaan seperti terjadi pada FTX, platform pertukaran aset kripto yang mengajukan status kepailitan pada November. Terlebih, FTT, token milik FTX, menjadi petanda awal dari kesulitan platform karena nilainya yang menyusut.
Kesamaan lain antara BNB dan FTT adalah tidak terdaftar pada sejumlah bursa aset kripto utama di Amerika Serikat.
Beberapa analis kripto berspekulasi bursa utama AS mungkin menghindari daftar BNB karena takut bertentangan dengan regulator. Masalah apa pun di bidang regulasi juga dapat menimbulkan risiko bagi pemegang token.
“Bursa mungkin tidak mencantumkan BNB karena melihatnya sebagai keamanan mengingat sentralisasi jaringan mereka,” kata Lucas Outumuro, Kepala Penelitian di IntoTheBlock, dikutip dari CoinDesk, Rabu (28/12). “Mungkin juga tidak ada gunanya bursa AS mempertaruhkan daftar sekuritas, terutama jika itu adalah token pesaing.”