Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Bitcoin emas (cryptocurrency) dengan borgol di keyboard komputer. Shutterstock/Chat Karen Studio

Jakarta, FORTUNE – Harmony belum lama ini dikabarkan telah menjadi korban peretasan dengan kerugian US$100 juta atau lebih dari Rp1,48 triliun. Perusahaan aset kripto Amerika Serikat ini telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani kasus pencurian tersebut.

Dikutip dari Reuters, Harmony mengembangkan jaringan blockchain keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFI), platform peer-to-peer yang menawarkan pinjaman tanpa perantara seperti bank.

Perusahaan yang berbasis di California itu mengatakan pencurian terjadi pada jembatan Horizon miliknya, yang merupakan alat untuk melakukan transfer kripto antara berbagai blokchain.

Jembatan blockchain—juga dikenal sebagai jembatan lintas rantai—memfasilitasi komunikasi antara berbagai blockchain serta memungkinkan pengguna untuk mengirim aset dari satu rantai ke rantai lainnya. Pengguna dengan memanfaatkan jembatan tersebut, misalnya, dapat memindahkan aset digital antara Ethereum, Binance Smartchain, dan blockchain Harmony.

Dalam pernyataan resmi, Jumat (24/6), Harmony menyebut segera setelah serangan dimaksud, sejumlah mitra keamanan siber, partner pertukaran, dan Biro Investigasi Federal (FBI) telah diberitahu dan diminta untuk membantu penyelidikan, mengidentifikasi pelaku, dan mengambil aset curian.

Di sisi lain, aktivitas operasional jembatan Horizon juga telah disetop oleh Harmony untuk mencegah transaksi lebih lanjut.

Investigasi yang sedang berlangsung ini menghadirkan tantangan tentang informasi apa yang boleh dibagikan kepada publik. “Tetapi, kami akan terus memberikan pembaruan dengan informasi terbaru segera setelah kami dapat membagikannya,” ujarnya.

Pelbagai langkah

Editorial Team

Tonton lebih seru di