Jakarta, FORTUNE - eFishery meluncurkan produk baru yang dikembangkan oleh tim AIoT eFishery, ‘Mas Ahya’ (Ahli Budidaya), solusi konsultasi berbasis AI yang dirancang khusus untuk membantu pembudidaya ikan dan petambak udang meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai keberlanjutan yang lebih baik.
Inovasi baru ini bertujuan untuk mendukung kemajuan industri akuakultur Indonesia dan membantu para pembudidaya mengatasi tantangan tersebut dan mencapai potensi secara berkelanjutan. Industri akuakultur Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi sumber protein utama bagi dunia.
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, potensi total nilai produksi akuakultur Indonesia mencapai US$12 miliar, dengan total kolam sebanyak 6,5 juta dan 2,5 juta pembudidaya ikan. Namun, industri ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti akses yang terbatas terhadap benih berkualitas, pakan, listrik, dan model pembiayaan yang fleksibel. Selain itu, para pembudidaya juga harus bergulat dengan penyakit, cuaca buruk, kualitas air yang buruk, dan harga yang tidak stabil.
"Hadirnya 'Mas Ahya' diharapkan membantu para pembudidaya di Indonesia mencapai kesuksesan dan berkontribusi pada ketahanan pangan global. Kami yakin bahwa 'Mas Ahya' akan memberikan dampak yang signifikan, tidak hanya dalam hal peningkatan produktivitas, tetapi juga dalam mendorong praktik akuakultur yang lebih berkelanjutan," ujar Chrisna Aditya, Chief Product Officer eFishery, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/6).
Sebelumnya, eFeeder milik eFishery telah hadir hampir di 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan lebih dari 80.000 pembudidaya. Selain itu, produk-produk yang dihasilkan eFishery telah dinikmati oleh 200.000 mitra pembudidaya di seluruh Indonesia.