Jakarta, FORTUNE – TransTRACK, perusahaan startup teknologi (tech enabler) yang berfokus pada digitalisasi operasional armada kendaraan ekspansi dan membuka kantor baru di Singapura. Strategi ini diharapkan mampu menjadi awal ekspansi perseroan di regional maupun globalnya.
Dengan misi untuk mendigitalkan dan mendekarbonisasi industri transportasi, TransTRACK telah memperoleh izin lengkap dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), memperkuat komitmennya terhadap tata kelola dan kepercayaan dalam lingkungan teknologi Singapura yang ketat. Peresmian ini dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo. Ia menyoroti meningkatnya tren dari perusahaan teknologi Indonesia memasuki pasar global.
TransTRACK menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan berbasis di Singapura, TradeEZ Pte Ltd, untuk mempromosikan, memasarkan, dan mengimplementasikan rangkaian solusi manajemen armada komprehensif. Kemitraan ini akan memperluas akses terhadap perangkat keras dan perangkat lunak milik TransTRACK, termasuk platform berbasis AI seperti Vehicle Maintenance System (VMS), MyTask, Transport Management System (TMS), dan Halal Logistics System.
Sektor logistik dan transportasi Singapura mencatat peluang pertumbuhan besar. Pasar lokal diperkirakan akan tumbuh dari US$70,8 miliar pada 2024 menjadi US$118,1 miliar pada 2033 (menuurt IMARC Group), didorong oleh investasi infrastruktur besar, inisiatif hijau, dan transformasi digital di bawah Rencana Digitalisasi Industri Logistik nasional.
Sedangkan di seluruh kawasan Asia Tenggara, pasar logistik diperkirakan mencapai US$349 miliar pada 2032, dengan sektor angkutan barang ASEAN diproyeksikan mencapai US$390 miliar pada 2030.
Di tengah pertumbuhan ini, solusi optimasi armada dan rantai pasok berbasis teknologi sangat diminati—terutama oleh sektor e-commerce, ritel, dan industri yang mengalami lonjakan volume pengiriman dan tekanan peningkatan keberlanjutan.
Founder dan CEO TransTRACK, Anggia Meisesari mengatakan, enam tahun lalu, perusahaan memulai dengan satu misi: mengubah cara dunia bergerak. Dari awal yang sederhana di Indonesia, TransTRACK telah berkembang menjadi kekuatan regional dengan mengoptimalkan armada, mengurangi kecelakaan, dan memajukan mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara, Australia, dan segera Timur Tengah.
“Bagi kami, kami bukan sekadar membangun perusahaan, namun membangun sebuah movement yang didorong oleh data, dipercaya oleh pemerintah dan berbagai industri,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (26/5).