Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi Twitter. Shutterstock/Rokas Tenys

Jakarta, FORTUNE – Pemilik media sosial Twitter, Elon Musk, berencana akan memensiunkan logo burung biru yang menjadi ciri khasnya. Kemungkinan, rebranding akan segera dilakukan dan media cuitan itu akan dikenal dengan logo ‘X’.

Mengutip engadget.com (24/7), Elon Musk menyebutkan dalam cuitan bahwa ia mengucapkan selamat tinggal pada jenama Twitter dan secara bertahap, semua burung. “Seharusnya sudah dilakukan sejak lama, maaf lama sekali,” ujarnya dalam cuitan akun pribadinya, Minggu (23/7).

Musk bahkan mulai mengganti profile picture Twitter dengan logo X. Ia memang diketahui suka sebuat jenama X, bahkan ia pernah mendirikan usaha x.com, perusahaan penjelajah luar angkasa SpaceX, sampai dengan nama anakya yang juga menggunakan unsur X, yakni ‘X Æ A-Xii’. Menurutnya, X akan membantu Twitter menjadi “aplikasi segalanya”.

Musk, menurut engadget, sebenarnya sedang bertaruh, karena rebranding berpotensi menjauhkan para pengiklan. Apalagi, Musk baru saja mengakui bahwa pendapatan iklan Twitter berkurang hampir setengah dari rata-rata biasanya. Namun, Musk sendiri mungkin bertaruh bahwa nama dan identitas baru dapat membantu perusahaan melepaskan ikatannya dengan kepemimpinan sebelumnya dan keputusan yang dibuat di bawah mereka.

Melangkah dengan X Corp

CEO Twitter Linda Yaccarino/CHARLES SYKES—NBCUNIVERSAL/NBCU PHOTO BANK/NBCUNIVERSAL/GETTY IMAGES

Reuters (24/7) mewartakan bahwa CEO Twitter yang baru, Linda Yaccarino, menuliskan di akun Twitter-nya, “Ini adalah hal yang sangat langka - dalam kehidupan atau bisnis - Anda mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan besar lainnya. Twitter membuat satu kesan besar dan mengubah cara kita berkomunikasi. Sekarang, X akan melangkah lebih jauh, mengubah alun-alun kota global,” begitu tulisnya.

Di bawah kepemimpinan Musk yang penuh gejolak sejak dia membeli Twitter pada bulan Oktober, perusahaan telah mengubah nama bisnisnya menjadi X Corp, yang mencerminkan visi miliarder untuk menciptakan "aplikasi super" seperti WeChat di Cina. Ada kemungkinan, nantinya visi perusahaan pun mengarah pada aplikasi yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, seperti pembayaran dan belanja, selain jejaring sosial.

Banyak kontroversi

Editorial Team

Tonton lebih seru di