Jakarta, FORTUNE - Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengumumkan terobosan teknologi terbaru. Mereka memasukkan algoritma konsensus Proof-of-Stake (PoS) yang akan diadopsi oleh Ethereum.
Melansir dari Bitcoinist pada Senin (1/3), dalam unggahan laman resmi MIT Technology Review, algoritma menempati posisi 6 dalam peringkat 10 teratas. Terdiri dari berbagai kasus penggunaan teknologi, seperti pelacakan varian Covid-19, baterai tahan lama, vaksin malaria, kecerdasan buatan untuk pengembangan obat, reaktor fusi kompak, dan sebagainya. Algoritma konsensus yang akan mendukung era Ethereum berikutnya memecahkan peringkat sebagai alternatif dari Proof-of-Work (PoW) Bitcoin.
Sebagai informasi, konsensus PoW saat ini mengkonsumsi energi yang setara dengan negara berukuran sedang, hal ini diperlukan untuk menjaga rantai PoW tetap aman.Kontroversi PoW muncul karena konsumsi energi listrik yang dianggap berlebihan. Perangkat mining memang jenis peralatan elektronik kelas berat, karena setiap mesin akan “menghisap” ratusan hingga ribuan watt setiap jam. Belum lagi isu “listrik kotor” yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbasis energi fosil, maka para miner bisa dicap sebagai “musuh lingkungan”.
Sementara itu, di bawah PoS keamanan jaringan meningkat, tetapi penggunaan energi tetap tidak berubah. Namun, apakah PoS menjadi solusi?