Jakarta, FORTUNE – Perusahaan teknologi Facebook—yang memperbarui jenamanya jadi Meta—baru saja menghentikan fitur pengenalan wajahnya. Raksasa media sosial itu menyatakan berhenti menggunakan algoritme pengenalan wajah untuk menandai orang di foto dan video, termasuk pemakaiannya dalam mengidentifikasi para penggunanya.
The Verge (2/11) menulis bahwa langkah Facebook ini diambil sebagai tindak lanjut atas gugatan pelanggaran atas undang-undang privasi biometrik Illinois. VP Artificial Intelligence (AI) Facebook, Jerome Pesenti, menyatakan perusahaannya mengeluarkan biaya US$650 juta pada bulan Februari. Pembatasan serupa pernah terjadi pada fitur opt-in pada 2019.
Pesenti mengatakan lebih dari sepertiga pengguna aktif harian Facebook telah memilih pemindaian biometrik pengenalan wajah. Untuk itu, Facebook akan menghapus lebih dari satu miliar profil pengenalan wajah yang tercatat dalam sistem. “Perubahan ini adalah bagian dari langkah di seluruh perusahaan untuk membatasi penggunaan pengenalan wajah dalam produk kami,” katanya.
Sebagai bagian dari langkah ini, Facebook mengubah beberapa sistematikanya. Sistem teks alternatif otomatis Facebook untuk pengguna tunanetra takkan lagi menyebutkan nama orang saat menganalisis dan meringkas media. Selain itu, sistem takkan lagi menyarankan orang untuk menandai foto atau memberi tahu pengguna secara otomatis saat mereka muncul di foto dan video yang diposting oleh pengguna lain.