Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Apple. (ShutterStock/emka74)

Jakarta, FORTUNE - Fitur App Tracking Transparency (ATT) yang dikembangkan Apple pada iOS 14 membuat para raksasa iklan kehilangan pendapatan hingga US$142 miliar atau setara Rp2 kuadriliun. Sebab, aplikasi yang memungkinkan pengguna mengotorisasi data pribadinya itu membuat pengiklan sulit mengidentifikasi calon konsumen dan mengurangi kemampuan untuk menayangkan iklan secara akurat dan efektif hingga menargetkan audiens yang relevan.

Snap, perusahaan induk aplikasi Snapchat, misalnya, kehilangan kapitalisasi pasar hingga US$32 miliar hanya dalam sehari setelah mereka melaporkan pendapatan iklan kuartal III 2021 sebesar US$1,07 miliar. Pendapatan yang lebih rendah dari proyeksi US$1,1 miliar itu membuat saham perusahaan anjlok hampir 27 persen menjadi $55 pada Kamis (21/10) pekan lalu.

CEO Snap Evan Spiegel memberikan pernyataan yang terkesan menyalahkan Apple ketika ditanya terkait kondisi tidak mengenakan tersebut. "Meskipun kami mengantisipasi beberapa tingkat gangguan bisnis, solusi pengukuran baru Apple tidak berkembang sebaik yang kami antisipasi, sehingga menyulitkan mitra periklanan kami untuk mengukur dan mengelola iOS dalam kampanye iklan mereka.”

Padahal, awal Februari silam,  Spiegel mengatakan perusahaannya dengan kebijakan Apple yang memungkinkan pengguna memilih berhenti dilacak oleh aplikasi pihak ketiga untuk tujuan iklan online.  Ia bahkan menambahkan bahwa yang dilakukan Apple "sejalan dengan filosofi privasi kami" dan "hal yang baik secara keseluruhan bagi konsumen, bahkan jika itu sedikit mengganggu pengiklan dalam waktu dekat."

Untungkan Apple

Editorial Team

Tonton lebih seru di