Jakarta, FORTUNE - OpenAI dikabarkan tengah memulai babak baru dalam perjalanan mengembangkan kecerdasan buatannya dengan membangun cip internalnya sendiri.
Laman Reuters melansir, Rabu (30/10), bahwa berdasarkan sumber eksklusif yang dekat dengan perusahaan, OpenAI berkolaborasi dengan Broadcom dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) demi mendiversifikasi rantai pasoknya. Kerja sama ini ditujukan untuk mengendalikan biaya infrastruktur dalam memenuhi kebutuhan komputasi AI yang sangat besar.
Tingginya biaya pelatihan model AI dan layanan operasi seperti ChatGPT sangat signifikan bagi OpenAI, yang memproyeksikan kerugian sebesar US$5 miliar tahun ini dibandingkan dengan pendapatannya yang sebesar US$3,7 miliar. Dengan komputasi sebagai biaya terbesar, perusahaan ingin mengoptimalkan pemanfaatan dan mendiversifikasi pemasoknya.
Perusahaan yang berfokus pada AI ini bergantung pada kekuatan komputasi yang besar untuk melatih sistemnya dan membuat prediksi atau keputusan. OpenAI adalah salah satu pembeli terbesar GPU Nvidia, yang mendominasi pasar dengan pangsa lebih dari 80 persen.
Namun, industri ini mengalami kekurangan dan kenaikan biaya, sehingga mendorong perusahaan untuk mencari alternatif.
OpenAI telah bekerja sama dengan Broadcom selama berbulan-bulan dalam pengembangan cip AI pertamanya, yang akan fokus pada inferensi—sebuah bidang yang diantisipasi untuk tumbuh seiring dengan semakin meluasnya aplikasi AI.
Broadcom, yang membantu perusahaan seperti Google dengan desain cip untuk manufaktur, juga membantu OpenAI mengamankan kapasitas produksi dengan TSMC untuk produksi cip yang dirancang khusus pada 2026, meskipun jadwal tersebut dapat berubah.