Jakarta, FORTUNE – PT Bukalapak.com Tbk berhasil membalikkan kinerja keuangan dari rugi menjadi untung pada awal tahun ini. Dalam laporan keuangan yang baru dirilis, perusahaan e-commerce tersebut menuai laba Rp14,55 triliun pada kuartal pertama 2022.
Padahal, pada periode sama tahun sebelumnnya (year-on-year), Bukalapak masih rugi Rp323,81 miliar. Sebagai perbandingan, kerugian tahun lalu secara keseluruhan mencapai Rp1,67 triliun.
Jika ditilik dalam laporan keuangan, keuntungan Bukalapak bertopang pada laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp14,42 triliun.
“Terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk,” demikian pernyataan manajemen Bukalapak dalam keterangan pers, dikutip Jumat (29/4).
Menurut catatan Bukalapak, Jumat (24/12/2021), perusahaan dan pemegang saham pengendali tunggal PT Allo Bank Indonesia Tbk mengadakan perjanjian pengalihan, dengan perusahaan akan memiliki porsi hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 2,49 miliar lembar saham atau 11,49 persen saham baru dari total saham yang diterbitkan setelah proses rights issue tersebut.
HMETD tersebut sepenuhnya dilaksanakan perusahaan Selasa (18/1) dengan jumlah Rp1,19 triliun. Sebagai informasi tambahan, Allo Bank merupakan bank digital yang dikuasai oleh PT Mega Corpora, perusahaan milik taipan Chairul Tanjung, dengan kepemilikan mencapai lebih dari 60 persen.
Pendapatan bersih Bukalapak pada periode sama naik 86,0 persen menjadi Rp 787,92 miliar. Sedangkan, beban pokok pendapatan mencapai Rp509,25 miliar, beban penjualan dan pemasaran Rp328,71 miliar, dan beban umum dan administrasi Rp1,02 triliun.