Jakarta, FORTUNE - CEO Zoom, Eric Yuan, menegaskan bahwa masa depan Zoom bukan lagi sekadar platform konferensi video, melainkan akan berfokus pada kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendukung produktivitas di tempat kerja.
Setelah platform video ini melejit selama pandemi COVID-19, Yuan kini kembali bekerja enam hari seminggu untuk memastikan transformasi AI Zoom berjalan optimal. "Saya bukan orang yang gila kerja. Saya hanya berinvestasi waktu untuk masa depan yang lebih efisien melalui AI," ujarnya kepada Fortune.com.
Dalam konferensi Zoomtopia, Zoom mengumumkan fitur baru yang memanfaatkan AI, termasuk peningkatan pada "AI Companion" yang mirip dengan Microsoft Copilot. Fitur ini memungkinkan pengguna, tanpa biaya tambahan, untuk menghasilkan konten dan mencari informasi dalam platform kerja Zoom, serta terhubung dengan berbagai aplikasi pihak ketiga seperti Microsoft Office, Google Docs, dan aplikasi lainnya.
Yuan percaya bahwa fokus Zoom yang kuat pada AI untuk tempat kerja akan memposisikannya sebagai penantang serius bagi Microsoft 365 dan Google Workspace. "Ada terlalu banyak hal yang harus mereka tangani," ujarnya, merujuk pada para pesaing yang lebih besar seperti Microsoft dan Google.