Jakarta, FORTUNE - Google Play Store tengah bersiap meluncurkan kebijakan baru demi menandai aplikasi yang menyedot tenaga baterai dengan cepat atau boros mulai 2026.
Menurut laporan 9to5Mac, langkah ini dilakukan melalui pembaruan sistem Android yang kini menambahkan metrik baru bernama excessive partial wake locks.
Fitur tersebut dirancang untuk membantu mendeteksi aplikasi yang terus menjaga perangkat tetap aktif meski seharusnya bisa dalam mode tidur. Metrik ini dikembangkan bersama Samsung dan disempurnakan berdasarkan masukan dari komunitas pengembang Android.
Sementara itu, ForeArena melaporkan metrik tersebut akan mendeteksi aplikasi yang memiliki lebih dari dua jam aktivitas semacam itu dalam 24 jam, dan lebih dari 5 persen sesi pengguna menunjukkan pola boros daya selama 28 hari.
Terdapat pengecualian bagi aplikasi yang aktif pada latar belakang dengan manfaat seperti pemutaran audio atau pengiriman data. Jika pengembang tidak memperbaiki masalah mengenai wake locks, terdapat peringatan yang akan diberikan pada aplikasi tersebut.
Pengguna akan melihat peringatan merah bertuliskan “aplikasi ini mungkin menggunakan lebih banyak baterai dari perkiraan karena aktivitas latar belakang tinggi”.
Sementara itu, pengembang bisa kehilangan peluang tampil pada rekomendasi Play Store. Aturan ini akan mulai berlaku pada 1 Maret 2026 sebagai langkah Google mendorong efisiensi daya dan memperpanjang usia baterai perangkat Android.
Pihak pengembang masih memiliki waktu untuk memantau data, meninjau laporan performa aplikasi, dan memperbaiki hal yang menyebabkan konsumsi daya berlebihan sebelum sanksi diterapkan secara otomatis.
Dalam laporan ForeArena, Google telah menerbitkan dokumentasi yang direvisi, panduan teknis, dan video yang mencakup praktik terbaik wake locks dan masalah umum, yang dapat menjadi acuan bagi pengembang.
