Jakarta, FORTUNE – Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akhirnya mengonfirmasi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang santer merebak sejak pekan lalu. Perusahaan teknologi itu memangkas 1.300 karyawan atau setara 12 persen dari total pekerja.
Dalam keterangan pers yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (18/11), manajemen GoTo menyatakan keputusan tersebut diumumkan secara langsung kepada karyawan dalam townhall yang dipimpin CEO Andre Soelistyo.
“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang,” begitu pernyataan resmi manajemen GoTo.
Perusahaan itu beralasan harus berfokus pada hal-hal yang berada dalam kendalinya, termasuk perampingan jumlah karyawan dan sejumlah inisiatif lain untuk menghemat biaya, di tengah kondisi perekonomian global yang kurang bergairah.
Meski begitu, GoTo menyatakan komitmen untuk mendukung karyawan terdampak selama masa transisi dengan memberikan kompensasi sesuai aturan berlaku. GoTo juga memberikan dukungan finansial lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
Dukungan lainnya berupa pencarian kerja, layanan konseling, serta pelbagai program pelatihan. Perusahaan tersebut juga tidak akan menarik laptop yang saat ini dipakai pekerja terdampak. Fasilitas konseling karir, keuangan, dan psikologi akan tersedia akhir Mei 2023.
“Keputusan ini tidak mempengaruhi layanan GoTo kepada konsumen serta komitmen perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang,” demikian manajemen GoTo.