Jakarta, FORTUNE – Nilai barang dagangan kotor (gross merchandise value/GMV) merupakan istilah yang mesti dipahami dalam ranah industri digital. Indikator tersebut menunjukkan kinerja bisnis perusahaan rintisan termasuk e-commerce.
Dikutip dari Investopedia, GMV adalah nilai total barang dagangan yang terjual selama periode waktu tertentu melalui platform perdagangan yang berbasis customer-to-customer (C2C).
GMV ini menunjukkan pertumbuhan bisnis platform tersebut. Di saat sama, indikator itu juga memperlihatkan seberapa banyak situs tersebut digunakan untuk menjual barang dagangan orang lain.
Dalam konteks jual-beli daring, GMV biasanya dijadikan sebagai ukuran untuk menentukan kesehatan bisnis platform tersebut, menurut laman ekrut.com.
Sedangkan, dalam bisnis ritel, GMV dapat memberi informasi mengenai pertumbuhan dari periode bulanan atau tahunan. Hal ini terutama menunjukkan hitungan nilai kotor dari semua penjualan yang diselesaikan dengan pengurangan dari barang retur.
Secara umum, GMV digunakan sebagai komparasi hasil penjualan suatu bisnis ritel berbasis situs web dari waktu ke waktu.