Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Intel (unsplash.com/Rubaitul Azad)
Intel (unsplash.com/Rubaitul Azad)

Intinya sih...

  • Nvidia berinvestasi Rp83,12 triliun di Intel dengan membeli saham seharga US$23,28 per lembar.

  • Investasi ini akan memberi Nvidia sekitar 4 persen dari saham Intel.

  • Intel berencana memangkas 25 persen dari tenaga kerjanya tahun ini dan memiliki peluang untuk kembali bersaing di industri semikonduktor.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Raksasa teknologi Nvidia Corp. dikabarkan akan menyuntikkan dana investasi sebesar US$5 miliar, atau setara Rp83,12 triliun, ke perusahaan yang menjadi rivalnya, Intel Corp. Langkah mengejutkan ini seketika mendorong saham produsen chip Amerika Serikat tersebut melonjak 23 persen.

Menurut laporan Reuters, Nvidia membeli saham Intel dengan harga US$23,28 per lembar. Dengan akuisisi ini, Nvidia akan menguasai sekitar 4 persen saham Intel dan menjadi salah satu pemegang saham terbesarnya. Transaksi ini masih menunggu persetujuan regulator terkait.

Lebih dari sekadar investasi finansial, kemitraan ini mencakup kolaborasi teknologi yang mendalam. Kedua perusahaan akan menghubungkan arsitektur mereka menggunakan Nvidia NVLink, yang mengawinkan teknologi AI Nvidia dengan CPU Intel dan ekosistem x86 untuk produk pusat data dan PC masa depan.

Secara spesifik, Intel akan menciptakan system-on-a-chip (SoC) x86 yang mengintegrasikan chiplet GPU Nvidia RTX. Produk ini dirancang untuk bersaing langsung dengan penawaran dari Advanced Micro Devices (AMD) pada segmen pusat data maupun konsumen.

Aliansi ini menciptakan tantangan kompetitif yang signifikan bagi AMD. Sesaat setelah berita ini tersiar, saham AMD dilaporkan turun 5 persen, berbanding terbalik dengan lonjakan saham Intel.

Dukungan dari Nvidia datang di saat yang genting bagi Intel, yang tengah menghadapi tantangan besar setelah gagal beradaptasi dengan era komputasi mobile dan tertinggal dalam persaingan AI. Kapitalisasi pasar Intel saat ini hanya sekitar US$100 miliar, jauh di bawah Nvidia yang mencapai US$4 triliun.

Pada kuartal kedua 2025, Intel melaporkan pendapatan yang stagnan pada level US$12,9 miliar dan mencatatkan kenaikan kerugian menjadi US$2,9 miliar. Perusahaan bahkan berencana memangkas 25 persen tenaga kerjanya tahun ini.

Investasi Nvidia ini menambah deretan dukungan finansial besar bagi Intel. Sebelumnya, pemerintah AS mengumumkan investasi US$8,9 miliar, sementara SoftBank dari Jepang juga menanamkan modal sebesar US$2 miliar untuk mendongkrak industri manufaktur semikonduktor di negara tersebut.

Dengan suntikan dana dan aliansi strategis ini, Intel kini memiliki peluang besar untuk kembali bersaing dan memulihkan kepercayaan pasar di tengah pesatnya kebutuhan infrastruktur AI global.

Editorial Team