Jakarta, FORTUNE - Perusahaan teknologi yang bergerak dalam industri konten digital, iBooming, bakal memperluas cakupan pasar ke Vietnam dan Filipina pada akhir tahun ini. Ekspansi ini dilakukan seiring dengan potensi pertumbuhan pengguna TikTok di Asia Tenggara.
Asia Tenggara merupakan salah satu pasar legit bagi TikTok. Menurut data, di kawasan ini ada lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dengan 15 juta bisnis menjadi pengguna. Platform ini pun perlahan bergeser menjadi social commerce yang memungkinkan pebisnis bisa menawarkan produk atau jasanya secara online.
Co-Founder & Chief Operating Officer iBooming, Tomy Li, mengatakan sejalan dengan perkembangan TikTok, bisnis perusahaan pun berkembang pesat.
iBooming barawal dari agensi tradisional pada 2021. Perusahaan ini lantas mengubah bisnisnya pada 2022 dengan mendirikan iBooming yang memanfaatkan teknologi AI dan analisis data untuk menyebarluaskan produk dan memberikan solusi inovatif dengan menekan biaya operasional untuk agensi tradisional.
iBooming menjadi platform yang menyediakan perangkat untuk mencocokkan brand dan influencer yang disesuaikan dengan algoritma TikTok. Dengan demikian, influencer dan brand saling bertemu untuk mengoptimalkan strategi konten, menjangkau audiens, meningkatkan visibilitas produk, dan mengoptimalkan potensi pasar.
Melalui integrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), iBooming memberikan rekomendasi personalisasi, menganalisis preferensi influencer dan brand, dan memberikan strategi distribusi produk yang tepat dan efisien pada platform TikTok.
Startup ini pun mulai merambah ke Thailand setahun setelah didirikan.
"Kami sudah ekspansi membuka cabang kedua di Thailand [pada Juni]. Malaysia baru akan mulai di kuartal tiga, Vietnam pada [November], Filipina pada akhir tahun," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Perusahaan akan menggunakan SDM yang akan dilatih lebih dulu untuk ditempatkan di kantor-kantor cabang negara tersebut.