Jakarta, FORTUNE – Kelesuan ekonomi turun berpengaruh pada kinerja bisnis Apple. Meski perusahaan pembuat iPhone itu tidak tertular isu pemutusan hubungan kerja (PHK), Apple tetap saja mengalami penurunan bisnis seperti halnya banyak perusahaan teknologi lain.
Apple sejauh ini dipuji karena mengambil langkah perekrutan yang hati-hati sehingga berhasil menghindari keputusan pemangkasan karyawan secara massal, seperti yang dilakukan pesaingnya Alphabet, induk dari Google, serta Amazon, demikian lansiran Tech Crunch, Jumat (3/2), .
Laporan pendapatan terbarunya menunjukkan penurunan pendapatan kuartalan untuk pertama kalinya sejak 2016. Untuk kuartal yang berakhir pada Desember 2022, pendapatannya turun 5 persen secara tahunan (yoy) menjadi US$117,2 miliar, dan di bawah perkiraan analis yang mencapai US$121,1 miliar. Laba bersihnya hanya US$30 miliar, atau lebih rendah 13,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Namun, CEO Apple, Tim Cook, dalam keterangan pers, tampak berusaha untuk menyampaikan optimismenya.
“Saat kita semua terus menavigasi lingkungan yang menantang, kami bangga memiliki jajaran produk dan layanan terbaik kami, dan seperti biasa, kami tetap fokus pada jangka panjang dan memimpin dengan nilai-nilai kami dalam segala hal yang kami lakukan,” ujarnya.
Menurut rilis pers itu, pendapatan dari Mac dan iPad masing-masing turun hampir 30 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, pendapatan iPhone melorot 8 persen.