Jakarta, FORTUNE – Perekonomian digital Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar atau menguasai sekitar 40 persen dari pangsa ekonomi digital ASEAN, demikian klaim Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga US$16 miliar pada 2025.
“Untuk meraih potensi tersebut, maka hingga tahun 2030 Indonesia membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Minggu (20/3).
Airlangga memperkirakan pengembangan keterampilan digital akan berkontribusi Rp4.434 triliun terhadap perekonomian Indonesia pada 2030 atau setara dengan 16 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
McKinsey meramal ada sejumlah pekerjaan yang akan digantikan oleh robot dan kecerdasan buatan di masa mendatang. Pekerjaan berulang seperti pengumpulan data menjadi yang paling mungkin terotomatisasi. Perubahan waktu kerja di aktivitas tersebut yang dapat terotomatisasi mencapai 75 persen. Waktu kerja di pekerjaan proses data pun diperkirakan terotomatisasi hingga 72 persen.
Ada pula waktu kerja di aktivitas fisik terprediksi yang dilakukan buruh dan operator mesin akan terotomatisasi hingga 70 persen.
Menurut McKinsey, pekerjaan yang hilang akibat perkembangan teknologi tersebut di dalam negeri mencapai 23 juta dalam kurun 2014-2030.