Jakarta, FORTUNE – Industri aset kripto Indonesia terus tumbuh di tengah sentimen negatif atas kondisi perekonomian global dengan mencatatkan kenaikan jumlah investor serta transaksi pada awal tahun.
Menurut laporan terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total jumlah investor aset kripto pada Februari 2023 mencapai 16,99 juta orang, bertambah 13.000 orang dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia terus mengalami kenaikan sejak awal 2023. Sebagai bukti, transaksi aset ini pada bulan lalu mencapai Rp13,8 triliun, atau naik 13,7 persen ketimbang Rp12,14 triliun pada bulan sebelumnya.
VP Corporate Communication Tokocrypto, Rieka Handayani, menyatakan investor agaknya memanfaatkan momentum pasar aset kripto yang tengah mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
Sebagai gambaran, saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin bertengger pada US$28.077, atau meningkat 21,39 persen ketimbang bulan sebelumnya, berdasarkan data dari Investing.com.
“Pergerakan kripto saat ini didasari oleh pertumbuhan inflasi AS yang melambat, kenaikan suku bunga hingga krisis perbankan,” katanya dalam rilis pers yang dikutip Senin (27/3). Menurutnya, kenaikan transaksi diperkirakan terjadi seiring situasi makroekonomi yang sedang stabil.
Tokocrypto sendiri mencatatkan volume transaksi Februari 2023 meningkat 14 persen secara bulanan.