Jakarta, FORTUNE – Perusahaan keamanan identitas global, CyberArk, memperkirakan akan terjadinya peningkatan serangan siber berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) hingga akhir 2023.
Dalam laporan berjudul ‘2023 Identity Security Threat Landscape Report’, CyberArk mendapati 93 persen tenaga profesional keamanan siber mengkhawatirkan serangan siber AI melalui penyebaran malware. Mengejutkannya, sebanyak 86 persen responden mengklaim telah mengalami serangan ransomware dalam setahun terakhir.
Hal ini semakin diperkuat dengan perkembangan teknologi AI yang makin pesat, ditambah percepatan akibat pandemi Covid-19 yang memacu banyak perusahaan teknologi seolah berlomba untuk jadi yang pertama di dunia AI.
Perkiraan meningkatnya serangan siber hingga akhir 2023 bukannya tanpa dasar, sejumlah alasan diungkapkan melalui laporan CyberArk. Mengutip artikel di laman resmi eraspace.com, berikut ulasan beberapa alasan tersebut.