Ini Daftar Startup Bangkrut dan Tutup di 2023, Siapa Saja?

Jakarta, FORTUNE - Tahun 2023 masih menantang bagi sektor teknologi. Bahkan, ada sejumlah startup yang bangkrut sepanjang 2023 ini, menyusul tutupnya para startup pada 2022.
Dilansir dari Crunchbase, ada sekitar 138 startup yang bangkrut atau tutup pada 2023. Jumlah pendirinya ada 217. Rata-rata perusahaan itu dirintis sejak akhir 2017.
Dari segi investasi, status mereka bervariasi dari putaran pendanaan angel, pra-seed, seed, Seri A, hingga Seri B. Secara kumulatif, putaran pendanaan dari ratusan startup itu mencapai 300, dengan total nilai pendanaan US$2,3 miliar. Modalnya berasal dari berbagai organisasi, seperti program akselerator Y Combinator, lalu ada Techstars, Bossanova Investimentos, hingga 500 Global.
Bahkan, General Partner di IVP--venture capital yang mendukung Discord, Snap, dan Twitter--bernama Tom Loverro mengatakan, 'kepunahan massal' startup tengah terjadi saat ini. Menurutnya, startup bangkrut secara perlahan. Salah satu faktornya, karena aliran modal mereka sudah mulai mengering.
"Pasar telah berubah. Pengumuman pendanaan mendapat sorotan berita utama [tapi] pengajuan kebangkrutan kurang begitu [disorot]," tulisnya di platform X pada pertengahan 2023.
Beberapa startup yang mengajukan kebangkrutan, seperti yang dimaksud Loverro, yakni: WeWork, Plastiq, dan Neeva. Di Indonesia, ada beberapa nama yang memutuskan menutup layanan hingga hengkang dari pasar. Siapa saja? Berikut ini ulasannya.