Jakarta, FORTUNE – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melaporkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2022 terlebih usai melakukan merger dengan Tri Indonesia.
PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia resmi melangsungkan merger setelah menerima semua persetujuan hukum dan pemegang saham yang diperlukan pada Januari 2022. Nilai transaksinya mencapai US$6 miliar atau lebih dari Rp85 triliun.
Dalam laporan kinerja keuangan triwulan keempat dan setahun penuh 2022 yang baru saja diumumkan, pendapatan IOH mencapai Rp46,75 triliun atau naik 48,9 persen dari Rp31,39 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan seluler memberikan kontribusi terbesar dengan Rp40,24 triliun, diikuti oleh pendapatan multimedia, komunikasi data, dan internet yang mencapai Rp5,73 triliun.
Namun, karena menanggung kenaikan beban 71,9 persen, perusahaan berkode saham ISAT itu mesti mengalami penurunan laba 30 persen menjadi Rp4,72 triliun pada 2022.
Presiden Direktur IOH, Vikram Sinha, menyatakan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (ebitda) mencapai Rp19,47 triliun, meningkat 40,2 persen secara tahunan, dengan margin ebitda 41,6 persen.
“Seluruh indikator menunjukkan hasil yang positif. Kami dapat menunjukkan nilai sinergi kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan kami, dan semua ini hanya dapat terwujud berkat dukungan dan kepercayaan mereka,” kata Vikram dalam keterangan pers, Senin (13/2).