Jakarta, FORTUNE – Netflix melaporkan jumlah pelanggan berbayarnya telah mendekati 300 juta secara global sebagai dampak dari kebijakan keras terhadap larangan berbagi sandi, peningkatan layanan iklan, dan tayangan langsung lainnya.
Laman Fortune mewartakan, Kamis (18/7), bahwa berdasarkan laporan kuartal II lalu, Netflix melaporkan keanggotaan berbayar global meningkat 16,5 persen secara tahunan menjadi 278 juta.
Dengan meningkatnya keanggotaan berbayar, pendapatan Netflix ikut naik 17 persen secara tahunan menjadi US$9,6 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Seiring peningkatan pendapatan, perseroan melaporkan laba bersih sebesar US$2,15 miliar atau naik 44 persen secara tahunan dari US$1,49 miliar selama kuartal kedua 2023.
Co-CEO Netflix, Greg Peters, mengatakan pihaknya sejauh ini telah berkonsentrasi pada peningkatan basis pelanggan yang didukung iklan.
Dengan perusahaan yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pelanggannya untuk 2025, Netflix sekarang mengalihkan fokusnya untuk memonetisasi inventaris iklannya.
“Para pengiklan mencari cara yang lebih efektif untuk membeli. Kami terus menerima masukan penting yang kami dengar dari para pengiklan,” ujarnya.
Netflix juga berhasil mendatangkan sejumlah besar pelanggan baru melalui layanan yang didukung iklan, yang pertama kali diluncurkan pada 2022. Pada kuartal kedua, langganan layanan yang didukung iklan tumbuh 34 persen. Hingga Mei, perusahaan tersebut telah memiliki 40 juta pelanggan pada layanan yang didukung iklan.