Jakarta, FORTUNE - Startup atau perusahaan rintisan teknologi biasanya mengumpulkan dana besar untuk merekrut banyak pekerja dan berkembang dengan cepat. Kini, alat kecerdasan buatan (AI) membuat pekerja lebih produktif dan mendorong kisah sukses "tim kecil". Hal itu juga dialami di Silicon Valley. Dalam pengisahannya kepada New York Times, Grant Lee, seorang pengusaha di Silicon Valley, mengungkap bahwa ia setiap hari menerima tawaran dari investor yang mencoba meyakinkannya untuk menerima pendanaan mereka. Beberapa bahkan mengirimkan keranjang hadiah yang dipersonalisasi kepada dia dan rekan pendirinya.
Lee, 41 tahun, biasanya akan merasa tersanjung. Di masa lalu, start-up yang berkembang pesat seperti Gamma—perusahaan AI yang ia dirikan pada tahun 2020—akan terus mencari lebih banyak pendanaan. Namun, seperti banyak start-up muda di Silicon Valley saat ini, Gamma menerapkan strategi yang berbeda. Mereka menggunakan alat AI untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam berbagai aspek, mulai dari layanan pelanggan dan pemasaran hingga pemrograman dan riset pelanggan.
Itu berarti Gamma, yang mengembangkan perangkat lunak untuk membuat presentasi dan situs web, tidak memerlukan tambahan dana. "Jika kami berasal dari generasi sebelumnya, kami mungkin sudah memiliki 200 karyawan dengan mudah," kata Lee. "Kami mendapat kesempatan untuk memikirkan ulang hal ini, pada dasarnya menulis ulang pedoman."
Model lama Silicon Valley mengharuskan start-up mengumpulkan dana besar dari investor modal ventura dan menggunakannya untuk merekrut banyak karyawan agar bisa berkembang dengan cepat. Namun, Gamma termasuk dalam kelompok start-up yang semakin berkembang yang juga menggunakan AI untuk memaksimalkan efisiensi.
Kisah sukses "tim kecil" kini menjadi tren, dengan banyak perusahaan berhasil berkembang dengan jumlah karyawan minimal. Misalnya, Anysphere—start-up pembuat perangkat lunak pemrograman Cursor—mencapai pendapatan tahunan berulang sebesar 100 juta dolar dalam waktu kurang dari dua tahun dengan hanya 20 karyawan. ElevenLabs, start-up AI di bidang suara, mencapai angka yang sama dengan sekitar 50 pekerja.