Jakarta, FORTUNE – Serangan siber terus meningkat di tengah akselerasi teknologi global. Microsoft menyatakan dua kejahatan siber yang paling merajalela di 2022 adalah ransomware dan phising.
National Technology Officer Microsoft Indonesia, Panji Wasmana, mengatakan kedua kejahatan siber ini masuk dalam konteks ancaman negara. Bahkan, ia menganggap para penjahat siber beraksi layaknya perusahaan.
“Mereka menemukan cara-cara baru untuk mengimplementasikan aksi mereka, meningkatkan kompleksitas serangan, sambil di saat bersamaan menciptakan sumber ekonomi kejahatan baru melalui penjualan perangkat atau panduan sederhana yang memungkinkan pelaku serangan siber lain melancarkan aksinya secara lebih mudah–tanpa kemampuan teknis sekalipun,” kata Panji dalam keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (9/2).
Hal itu terungkap dalam Digital Defense Report (DDR) 2022 dan Cyber Signals edisi Desember 2022. Microsoft juga menggarisbawahi risiko konvergensi sistem TI, Internet-of-Things (IoT), dan Operational Technology (OT) terhadap infrastruktur kritikal, serta bagaimana kita dapat melindungi diri dari berbagai serangan.