Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek), menekankan pentingnya literasi dan kebijakan perlindungan data di wilayah ASEAN untuk menyikapi makin meluasnya implementasi Artificial Intelligence (AI).
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Stella Christie pada Konvensi Kebijakan Regional pertama dari AI Ready ASEAN di Markas Besar ASEAN/Sekretariat ASEAN, di Jakarta.
Dalam konvensi ini, pembuat kebijakan, praktisi AI, dan Mitra Pelaksana Lokal (MPL) dari seluruh negara di kawasan ASEAN mendiskusikan pendekatan kolaboratif dalam mengembangkan kerangka regulasi dan inisiatif kebijakan yang bertujuan untuk penerapan AI yang bertanggungjawab. Serta menjembatani kesenjangan literasi AI, serta membuka berbagai peluang di Asia Tenggara.
“Literasi AI lebih dari sekadar menggunakan teknologi, tetapi juga memahami kemampuan, keterbatasan, dan kapan sebaiknya AI digunakan. Agar ASEAN siap dan bertanggung jawab dalam menghadapi AI," ungkap Stella melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (4/3).